INTERNASIONAL – Presiden Israel, Benjamin Netanyahu berujar jika pihaknya akan terus melakukan serangan ke Palestina meskipun sudah banyak korban jiwa yang jatuh termasuk anak-anak.
Bermula dari serangan yang dilakukan di Masjid Al Aqsa, ketegangan Israel dan Palestina belum mereda.
Bahkan, upaya AS untuk meredam ketegangan Israel dan Palestina tidak membuahkan hasil.
Pada Minggu dini hari waktu setempat, Israel menggempur Gaza dengan serangan udara dan menghancurkan blok menara yang menampung organisasi media berita, sementara militan Palestina menembakkan roket ke Tel Aviv.
Terhitung sudah tujuh hari sejak kekerasan dilakukan oleh Israel dan memakan 145 warga Palestina dengan 41 anak-anak diantaranya.
Sementara itu, ada 10 orang tewas di Israel dengan dua anak diantaranya.
Mengetahui adanya anak-anak yang menjadi korban dari kekerasan yang dilakukan, Israel dan Hamas masih terus melanjutkan kampanye mereka meskipun AS telah meminta untuk berhenti melakukan serangan.
Bahkan, Benjamin Netanyahu berujar akan tetap melakukan pertempuran tersebut.
“Pihak yang menanggung kesalahan atas konfrontasi ini bukanlah kami, melainkan pihak yang menyerang kami. Kami masih di tengah-tengah operasi ini, masih belum selesai dan operasi ini akan terus berlanjut selama diperlukan,” kata Benjamin Netanyahu dikutip dari Reuters.
Netanyahu mengatakan serangan udara dan artileri Israel telah melenyapkan puluhan militan Hamas dan mengambil ratusan situs kelompok militan termasuk peluncur rudal dan jaringan terowongan yang luas.
Selain itu, Netanyahu juga memberikan tuduhan jika Hamas melakukan kejahatan perang ganda dengan menargetkan warga sipil dan menggunakan warga sipil Palestina sebagai perisai manusia. (Btc/Reuters)